- Back to Home »
- Ajak Mahasiswa untuk Mandiri
Posted by : Opik Jargon
Sabtu, 19 September 2015
Berbagi Pengalaman Menimba Ilmu di Negara Jerman
MENJADI
seorang pengajar di perguruan tinggi atau dosen, tentu memiliki metode
tersendiri agar mahasiswa memiliki wawasan luas. Apalagi, jika sang dosen
memiliki segudang pengalaman saat menimba ilmu di luar negeri. Tentu
pengalamannya akan di-share saat
mengajar di kelas.
Dosen sekaligus Wakil Ketua Bidang Akademik Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas Bandung Dr rer nat H Martha Fani Cahyandito
SE MSc CSRS mengaku suka berbagi pengalaman positif kepada mahasiswa baik di
dalam maupun di luar kelas. Berikut wawancara singkat Bandung Ekspres bersama lulusan Universitas Freiburg Jerman ini di
Jalan PH H Mustofa belum lama ini.
Sebelumnya,
saya ingin mengetahui apa memotivasi Anda belajar ke Jerman?
Saat lulus S1 di Unpad pada 1998, saya memang sudah
bertekad bersama teman-teman se-geng untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Teman-teman saya ada yang memilih Amerika, Australia, Jepang, dan lain-lain.
Kalau saya lebih memilih Jerman.
Apa
alasan Anda memilih Negara di Eropa?
Saya pilih Jerman karena tertarik dengan budayanya.
Jerman itu Negara yang maju di bidang teknologi, tapi tidak serta merta
mengubah culture dan lingkungannya.
Berapa
lama Anda kuliah di Jerman?
Saya terbilang cepat dalam menyelesaikan studi. S2
biasanya ditempuh dalam waktu dua tahun, tapi Alhamdulillah saya bisa selesai satu setengah tahun. Begitupun
dengan S3, rata-rata orang selesai selama tiga tahun, tapi saya bisa selesai
dua setengah tahun.
Sekarang
anda menjadi seorang dosen, apakah ini cita-cita Anda?
Jujur, pada awalnya, cita-cita saya bukan jadi dosen
melainkan bekerja di mutinational
corporations. Saya suka tantangan. Saya senang diberi kasus, lalu saya
presentasi di hadapan board of director bagaimana
memecahkan masalah itu. Tapi, saat saya mengerjakan tesis, saya kok nyaman berada di lingkungan
akademik.
Cara
belajar seperti apa yang Anda share ke
mahasiswa di kampus Anda, atau mahasiswa Indonesia sesuai pengalaman yang Anda?
Saya tekankan ke mahasiswa itu tentang samangat
belajar. Jerman bisa dijadikan salah satu contoh Negara yang sukses dalam
mencetak sumber daya manusia (SDM). Mahasiswa di sana (Jerman) hanya belajar
setengah hari. Dari jam 08:00-12:00. Selebihnya, mereka harus belajar di perpustakaan,
mengerjakan tugas. Mereka dituntut aktif di kelas. Setiap masuk kelas,
mahasiswa selalu presentasi.
Apa
yang harus dimiliki mahasiswa Indonesia agar saat lulus itu langsung bisa
bekerja atau berwirausaha?
Mahasiswa harus pandai membuat perencanaan. Mereka
harus membuat grand desain untuk masa
depannya sendiri. Selagi kuliah, harus mandiri agar terbiasa. Saya dulu
membiayai hidup saya selama kuliah. Saya pernah menjadi loper koran, kerja di
percetakan, di toko servis elektronik hingga asisten doctoral dan asisten
professor.
Terakhir,
apa yang perlu dicontoh bangsa Indonesia dari Jerman
Saya pikir mental Indonesia harus belajar banyak
dari Jerman. Kota di sana tertata rapi karena penduduknya sadar dalam menjaga
lingkungan. Pemerintahannya sangat memperhatikan masyarakat. Bayangkan, semua
orang di Jerman tercover jaminan sosial. Infrastruktur yang sangat bagus. Jadi
warga bayar pajak juga tak sia-sia karena dirasakan manfaatnya. (fik)