- Back to Home »
- Menyingkap Tabir Kutukan Keluarga Ockta
Posted by : Opik Jargon
Minggu, 11 Oktober 2015
ADA pemandangan berbeda saat memasuki area Magic Corner di Trans Studio Bandung (TSB). Kolam air mancur di area tersebut disulap menjadi wahana baru bertajuk ”Halloween Nightmare, A Story of Octa.” Wahana ini disediakan TSB selama satu bulan untuk memeriahkan Halloween yang acap diperingati setiap Bulan Oktober.
Kengerian mulai terasa saat pengunjung masuk ke
dalam labirin tersebut. Aroma melati tercium sangat kuat sehingga membangkitkan
adrenalin.
Bagi para pemberani, wahana ini sangat cocok untuk
menguji sejauh mana menghadapi sergapan hantu-hantu yang tampak begitu nyata.
Namun, bagi pengunjung yang bernyali tempe, lebih baik mengurungkan niatnya
untuk memasuki labirin tersebut.
Para talent dibuat sangat maksimal dalam memerankan
karakterntya. Ceceran darah, make up
wajah seram, rintihan dan cekikikan bakal membuat nyali menciut.
Wahana ini sukses menyedot perhatian pengunjung TSB.
Sebuah labirin yang mengisahkan tragedy kutukan keluarga Ockta, seorang anak
bungsu pasangan dokter Henry dan Septa. Ockta memiliki kakak perempuan Naila
dan seorang nenek bernama Greeta (ibu dr Henry).
Kisah horor ini berawal jauh sebelum kelahiran
Ockta. Awalnya, keluarga ini merupakan keluarga bahagia yang memiliki kedudukan
tinggi. Kemudian, suatu hari ayahnya meninggal. Tidak ada yang mengetahui
alasannya, kecuali Greta. Ia tahu, dr. Henry meninggal karena kutukan tersebut
datang. Kutukan yang selalu datang kepada anak laki-laki pertama di keluarga
tersebut setiap bulan Oktober.
Kesedihan itu pun berganti menjadi kebahagiaan
setelah Henry bertemu dan menikah dengan Septa. Setelah melahirkan Naila,
seorang anak perempuan yang cantik, baik, dan penurut, mereka hidup bahagia
selama beberapa tahun, hingga suatu hari lahirlah Ockta, seorang anak laki-laki
pertama di keluarga kecil tersebut.
Ockta lahir dengan kondisi cacat mental, karena
keanehannya ia agak dijauhi oleh keluarganya. Melihat hal tersebut Greta, nenek
Ockta, justru menjadi semakin sayang kepada Ockta. Tak lama kemudian, Oktober
pun datang, dan tragedi mengerikan menimpa seluruh keluarganya.
”Puncak tragedinya itu, Greta akhirnya membunuh
Henry untuk memberi makan Ockta, dan tetap menyembunyikan kutukan itu. Lalu,
Septa dan Naila juga akhirnya memutuskan bunuh diri karena tidak tahan selalu
diganggu oleh Ockta,” jelas konseptor Halloween
Nightmare, A Story of Octa Deni. (fik)